Stefano Pioli Bikin Arrigo Sacchi Kecewa Berat

0
203
Stefano Pioli (Photo: twitter.com/MilanPosts)

Arenaku.com – Mantan pelatih AC Milan dan tim nasional Italia Arrigo Sacchi kecewa berat dengan penampilan Rossoneri, terutama kekalahan terbaru dari Inter Milan di Derby della Madonnina akhir pekan ini.

Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, Milan dua kali kalah dari Inter, pertama di Supercoppa Italiana, dan terbaru kalah 0-1, Minggu (5/2/2023).

Sacchi menilai di pertandingan terakhir melawan Inter, penampilan pasukan Stefano Pioli tersebut disebutnya tidak layak disebut sebuah tim.

“Milan bukan lagi sebuah tim, terutama yang terjadi di babak pertama. Inter tidak bermain melawan tim lawan, tetapi melawan rekan latih tanding. Milan hanya berlari mengejar lawan dan selalu datang terlambat,” kata Sacchi di La Gazzetta dello Sport.

“Tidak pernah ada sedikit pun tekanan, tidak pernah melakukan serangan, selalu melakukan marking yang hambar. Beralih ke pertahanan dengan lima pemain menciptakan kebingungan dan menghapus hasil kerja keras selama beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

“Berapa banyak tembakan ke arah gawang yang dilakukan Milan di babak pertama? Nol. Itu adalah sebuah monolog bagi Inter, yang tidak banyak melakukan perlawanan dan mengakhiri babak pertama dengan mendominasi lapangan. Inter bermain di atas lapangan beludru karena Milan mengizinkan mereka melakukan segalanya,” tegasnya.

Pioli disebut Sacchi pantas disalahkan atas strategi bermain yang diterapkannya.

“Pioli melakukan pekerjaan yang hebat (mempersembahkan Scudetto musim lalu), ini tidak boleh dilupakan. Namun dalam derby, kita harus jujur, dia ‘menghilangkan’ semua pekerjaan itu. Menurut saya, adalah sebuah kesalahan untuk mengubah ide dan sistem permainan,” jelasnya.

“Benar bahwa Hernandez dan Giroud diperas seperti lemon setelah petualangan mereka di Piala Dunia, tetapi itu tidak berarti Anda harus mengubah sistem. Ada cara lain. Daripada bermain dengan dua gelandang, pasanglah tiga gelandang,” tambahnya.

“Bantu mereka dengan satu pemain tambahan di tengah. Namun menurunkan lima pemain di lini pertahanan berarti kehilangan kepastian. Milan tampak ketakutan. Masalah sebenarnya adalah bahwa pelatih harus menjadi orang pertama yang yakin dengan idenya sendiri dan memiliki tugas untuk meneruskannya kepada para pemain. Jika dia mengubah sistem, seolah-olah dia mengatakan: Saya salah”. [arn]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here