Arenaku.com – Pengusaha asal Finlandia, Thomas Zilliacus mengatakan bahwa niatnya ingin mengambil alih Inter Milan adalah untuk membangun klub tersebut menjadi lebih kuat.
Miliarder filantropis ini mengumumkan melalui media sosial pada hari Senin kemarin bahwa perusahaan investasinya, XXI Century Capital telah menyepakati kesepakatan dengan para investor senilai 2.5 miliar dolar AS, sebagai upaya untuk mengirimkan penawaran untuk mengambil alih Nerazzurri.
Pemilik Inter saat ini keluarga Zhang tengah mengalami kesulitan keuangan dan berbagai laporan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa pengusaha asal China itu terbuka untuk menjual klub, terutama mengingat tenggat waktu yang semakin dekat untuk melunasi utang senilai 300 juta Euro.
“Investor kami adalah investor keuangan yang bukan bagian dari dunia sepak bola. Kami yakin bisa membuat Inter menjadi sebuah klub yang lebih besar dari sekarang. Ini bukan sebuah kritik terhadap klub saat ini, yang memiliki manajemen dan pelatih hebat,” kata Zilliacus di Calciomercato.
“Tujuan kami adalah untuk berkembang, dengan kepemilikan baru ini, kami ingin mengkhususkan diri menciptakan layanan bagi para penggemar di seluruh dunia, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kemudian memiliki kekuatan yang lebih besar di pasar,” ujarnya.
“Konsekuensi dari semua ini adalah kemungkinan untuk membeli pemain-pemain top, meningkatkan tim yang sudah kuat. Misalnya mendatangkan (Kylian) Mbappe, tidak sekadar menjadi mimpi,” lanjutnya.
“Idenya adalah untuk secara bertahap memperkuat susunan pemain yang sudah berkualitas agar terus bersaing setiap tahun, untuk Scudetto dan Liga Champions,” tambahnya.
Zilliacus mengaku menyiapkan penawaran yang disebutnya tidak akan jauh dari nilai yang akan diminta pemilik saat ini.
“Saya rasa saya tahu seberapa besar keinginan keluarga Zhang, dan kami tidak terlalu jauh dari nilai yang diinginkan mereka. Kami ingin mengubah Inter menjadi tim terhebat di dunia. Tidaklah tepat untuk mengatakan berapa nilai klub saat ini.
“Kami memiliki penasihat kami yang akan bekerja dan membuat evaluasi yang lebih tepat dalam hal ini. Ini bukan masalah kesombongan, pada kenyataannya kami akan terbuka dengan kemungkinan bekerja sama dengan Zhang, meninggalkannya sebagai presiden tetapi mengambil alih tim,” tegasnya.
“Ini bukan operasi pencitraan, namun saya ingin sebuah model yang berkelanjutan untuk membuat tim ini menjadi yang terpenting di dunia”. [aRn]