Arenaku.com – Andrea Sottil mengatakan bahwa Udinese terus berkembang pertandingan demi pertandingan dan dirinya mengaku sangat paham dengan klub yang dilatihnya karena pernah bermain selama empat tahun.
Di pertandingan Minggu (18/9/2022) Udinese berhasil menumbangkan lawan tangguh Inter Milan 3-1.
Inter sempat memimpin terlebih dahulu melalui gol Nicolo Barella menit ke-6 namun setelah itu giliran Udinese yang beraksi dengan mendapatkan tiga gol melalui gol bunuh diri Milan Skriniar, Jaka Bijol dan gol dari Tolgay Arslan.
Inter merupakan korban ke-5 secara berturut-turut setelah sebelumnya mengalahkan Monza, Fiorentina, AS Roma dan Sassuolo.
“Ini sangat memuaskan. Penghargaan diberikan kepada sekelompok pemain fantastis yang berlatih dengan intens setiap hari untuk mempersiapkan pertandingan,” kata Sottil kepada Sky Sport Italia.
“Kami telah tumbuh sebagai tim, pertandingan demi pertandingan, itu adalah kinerja yang sangat intens dengan tim, bertahan dengan baik, menciptakan banyak hal, dan mereka yang masuk dari bangku cadangan juga melakukannya dengan sangat baik,” lanjutnya.
“Itu adalah kemenangan besar lainnya melawan klub besar. Saya senang untuk para pemain, mereka pantas mendapatkan pujian. Tucu Pereyra adalah kapten kami, seorang pemimpin sejati, dan ketika kami memiliki masalah di sisi kanan, kami bertemu di tengah jalan, karena dia siap membantu dan saya menyesuaikan perannya. Saya suka memiliki bek sayap dinamis yang bisa bergerak dan menjadi penyerang sayap yang sebenarnya juga,” tambahnya.
Paham Udinese
“Saya bermain untuk Udinese selama empat tahun, jadi saya tahu ini adalah klub top dan siapa pun yang datang ke sini harus fokus pada pekerjaan, karena klub mengurus segalanya,” tegasnya.
“Saya memiliki pendekatan permainan agresif, terlepas dari siapa lawannya. Tim memahami itu dan sangat cocok dengan mentalitas ini, jadi identitasnya terus berkembang,” ujarnya.
“Ketika kami tertinggal, para pemain terus maju dan memulai serangan balik”. [arn]
