Arenaku.com – Manajer Manchester City, Pep Guardiola ingin agar timnya belajar dari kemenangan 3-2 atas RB Leipzig dipertandingan fase grup Liga Champions.
Dipertandingan ini Man City tertinggal terlebih dahulu 0-2 sepanjang babak pertama, tiga gol kemenangan pasukan Gurdiola di babak kedua diciptakan Erling Haaland, Phil Foden dan Julian Alvarez.
City menyudahi fase grup dengan hasil sempurna, memenangkan seluruh pertandingan, juara Grup H dengan 15 poin, disusul RB Leipzig 9 poin, BSC Young Boys 4 poin dan Crvena Zvezda 1 poin.
“Jika Anda berbicara tentang kualifikasi, maka ini adalah malam yang luar biasa. 15 (poin) dari 15,” kata Guardila di ManCity.com.
“Jika Anda berbicara tentang permainan, kami bisa melakukan lebih baik, gol-gol (dari Leipzig) yang ceroboh. Dalam sepak bola Anda harus memenangkan duel dan hal serupa terjadi saat melawan Chelsea. Kami solid namun sekarang (tidak),” ujarnya.
“Kami sudah mendapat dua peringatan. Kami mempunyai peluang dan kami melewatkannya. Mungkin untuk masa depan bagus untuk menang dengan cara seperti itu, tidak nyaman untuk menyadarinya dan harus bercermin sehingga kami harus berbuat lebih baik,” jelasnya.
“Tetapi kami berada disana (babak 16 besar) pada bulan Februari, sebagai puncak grup. Saya tidak tahu siapa yang akan kami hadapi tetapi leg kedua akan digelar di sini. Kami kembali menunjukkan bahwa kami mampu bangkit,” tambahnya.
“Kami mencetak gol di awal babak kedua dan ini adalah 45 menit yang panjang bagi lawan”.
Meskipun Man City punya reputasi untuk bangkit secara dramatis di Premier League, namun pertandingan ini adalah pertama kalinya mampu mengejar defisit dua gol di Liga Champions.
Momentum bergeser setelah Haaland mencetak gol pada menit ke-54, namun Guardiola mengaku tak sepenuhnya yakin akan mampu membalikkan keadaan.
“Saya tidak yakin. Cara kami bermain di babak pertama membuat saya tidak yakin. Bukan karena kami adalah City dan pemenang Liga Champions terakhir, Anda tidak bisa menerima begitu saja, Anda harus mendapatkannya dan melakukannya,” ucapnnya.
“Babak pertama tidak (bagus) juga beberapa momen di babak kedua. Ada saatnya Anda harus menjadi lebih baik. Mudah-mudahan kami akan belajar”. [aRn]
